70 tokoh wahabi indonesia

PergerakanIslam Wahabi di Indonesia tergolong berkembang pesat karena banyak para ulama menganut paham salafi, di mana paham tersebut diisinyalir sebagai taktik penyebaran Islam Wahabi. Salah seorang ulama di Indonesia diduga menyebarkan paham wahabi yaitu Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ada beberapa tokoh yang ikut andil, yaitu Ustad Merekadatang membawa semangat yang diilhami oleh gerakan wahabi yang puritan. lalu tahun 1834 M. Dipindah meninggal dalam 70 tahun pada 8 Januari 1855 M. Para tokoh-tokoh ulama pertama di Indonesia adalah Hamzah Fansuri, seorang sufi yang berasal dari Fansur (pansur), Sumatra Utara. AgamaIr. Soetomo, SA, Mayor Jenderal TNI bahwa “Beberapa contoh aliran sempalan Islam yang bisa membahayakan aqidah Islamiyah, yang telah dilarang seperti: Lemkari, LDII, Darul Hadis, Islam Jama’ah.” (Jakarta 12 Februari 2000, Staf Ahli Menhan Bidang Ideologi dan Agama, Ir. Soetomo, SA, Mayor Jendral TNI). 9. AjaranWahabi ini masuk dan menyebar luas di Indonesia ini disebarkan oleh ulama dari Sumatera Barat dan para jamaah haji yaitu Syekh Abdullah Ahmad (1878-1945 M), Syekh Abdul Karim Amrullah (1879-1945 M), Syekh Muhammad Djamil Djambek (1880-1947 M), dan lain-lain. NamaJa’far Umar Thalib merupakan salah satu pentolannya. Selain nama tersebut, berikut ini kami sebutkan beberapa tokoh Wahabi Indonesia, antara lain:Ust. A Sebagaicontoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Miki Tikus melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau menciptakan karya yang meniru tokoh tikus tertentu ciptaan Walt Disney tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh tikus secara umum. Di Indonesia, masalah hak cipta Akuadalah muslim. aku bangga menjadi Muslim karena sejarah telah membuktikan bahwa:. . Bukan muslim yang memulai perang dunia pertama. . Bu Jikakemudian di Indonesia ini ada lagi beberapa kelompok yang datang dengan nama yang berbeda, kelompok-kelompok ini sebenarnya masih satu ‘gen’ dengan yang pertama; wahabi sebagai foundingfather-nya. Bagi kelompok-kelompok tersebut, pergerakan diawali karena kesamaan pandangan ideologis, bukan berarti tidak memiliki perbedaan. Kitadapat mengetahui aliran-aliran yang muncul pada zaman modern serta tokoh-tokohnya. BAB II Pembahasan. A. Tajdid dalam Islam. 1. Pengertian tajdid. Persoalan tajdid terhadap Islam atau tang semacamnya, akhir-akhir ini seringkali muncul di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Jakarta NU Online Wakil Ketua Umum PBNU masa khidmah 2010-2015, H As’ad Said Ali mengungkapkan strategi yang sebaiknya digunakan untuk menghadapi kaum salafi wahabi yang sering membid'ah-bid'ahkan amaliah Ahulussunnah wal Jamaah. Salah satunya adalah dengan berdebat menggunakan dalil kuat sebagaimana yang dicontohkan KH Wahab . Mungkin kamu pernah mendengar istilah Wahabi atau golongan wahabi disebut-sebut. Namun, apa sebenarnya kelompok tersebut? Mari mengenal wahabi melalui tulisan yang disiapkan oleh berikut beberapa ungkapan yang mutlak benar seperti ajakan mari kembali kepada Al-Quran dan hadis, beragama harus dengan dalil bukan ikut-ikutan, agama itu adalah Qala Allah dan Qala Rasul. Semua ungkapan tersebut adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi ungkapan-ungkapan tersebut ternyata hanya menjadi topeng untuk menyusupkan berbagai di balik topeng-topeng tersebut, tersimpan kampanye-kampanye untuk perlahan mulai meninggalkan dan merendahkan pendapat para ulama yang dikemas seolah bertentangan dengan Al-Qur’an dan baliknya ternyata terdapat pikiran yang gemar menyesatkan, membidahkan bahkan mengkafirkan orang lain. Terdapat seonggok kegoisan yang memaksakan ijtihad mereka dan interpretasi mereka terhadap Al-Qur’an dan hadis sebagai satu-satunya ada banyak kebatilan lainnya yang disusupi di balik topeng-topeng tersebut. Tulisan ini hendak membahas lebih jauh sekelompok orang yang melakukan kampanye-kampanye kebatilan yang dibalut kebenaran disebut atau memperkenalkan diri dengan berbagai sebutan dan istilah. Namun, di sini kita akan menyebut mereka dengan panggilan yang paling familier dan dominan dipergunakan, yaitu WahabiMengenal Wahabi Beberapa Ciri-CiriMengenal Wahabi Apakah Wahabi Sebuah Aliran?Sejarah Dalam Mengenal WahabiMengenal Wahabi dan SalafiMengenal Wahabi di IndonesiaMengenal Wahabi dan Garis Besar Perbedaannya dengan AswajaKiat Membendung Arus Penyebaran WahabiCelah Penyebaran WahabiMedia Buku-Buku Karangan Para UlamaPenggunaan Dalil oleh WahabiPenutupWahabi adalah istilah yang merujuk pada pengikut Muhammad Ibn Abdul Wahab. Muhammad Ibn Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 M/1115 H di Uyainah. Ia berasal dari Najd, sebuah kawasan di belahan timur wilayaj kerajaan Saudi saat demikian istilah Wahabi sebenarnya diambil dari nama ayah beliau. Hal ini tentu saja disebabkan nama beliau sendiri, yaitu nabi Muhammad adalah nama Rasul pembawa risalah agama Islam, sekaligus nama yang terlalu umum karena itu nama Wahab-lah yang terpilih sebagai istilah yang merujuk pada pribadi,pemikiran dan para pengikut perlu diingat bahwa Abdul Wahab atau ayah dari Muhammad Ibn Abdul Wahab adalah seorang ulama yang tidak sepemikiran dengan prinsip wahabi tersebut. Ayahnya tersebut telah lama merasa janggal dengan pemikiran saudara kandungnya sendiri yaitu Sulaiman Ibn Abdul Wahab secara tegas menentang pemikiran MBAW. Ia menulis sebuah buku berjudul الصواعق الإلهية فى ردّ على الوهابيةPemikiran MBAW sendiri banyak digadang-gadang sebagai upaya purifikasi atau pemurnian ajaran Islam, tetapi seringkali visi tersebut hanya sebuah upaya memaksakan interpretasi beliau terhadap sumber ajaran Islam dan menganggap ijtihad yang lain sebagai racun yang merusak kemurnian yang ia sebut sebagai purifikasi itu ternyata hanya upaya menganulir intrepretasi yang tidak sesuai Wahabi Beberapa Ciri-CiriCiri-ciri wahabi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu corak pemikiran mereka dan hal-hal zahir yang seringkali melekat dan dimonopoli oleh merujuk pada pemikiran wahabi, kita dapat melihat beberapa karakter pemikiran berikut iniMembenturkan simpulan dan dan ijtihad para ulama fikih dengan makna zahir satu dua ayat Al-Quran dan Hadis, kemudian mengajak untuk kembali kepada Al-Quran dan pemikiran tekstual terhadap Al-Quran dan hadis dengan mengabaikan kaidah-kaidah bahasa, ulumul quran, ulumul hadis, dan ushul terburu-buru membuat kesimpulan dengan satu hadis atau ayat Al-Quran tanpa membuat perbandingan dan konfirmasi dengan ayat dan hadis-hadis yang batasan yang sangat sempit tentang amalan-amalan dan hubungannya dengan dalil. Maksudnya menganggap sebuah amalan tanpa dalil spesifik dan eksplisist otomatis merupakan bid’ taqlid pada berbagai mazhab dan ulama fikih, tetapi dalam kesempatan yang lain justru menganjurkan untu taqlid pada ulama-ulama melontarkan tuduhan tahayul, bid’ah, dan khurafat kepada pihak lain secara melihat pada hal-hal yang melekat dan dimonopoli oleh mereka adalahGemar memonopoli istilah sunnah, dalil, salaf, manhaj yang lurus, dan lain hadis semacam tentang kain di bawah mata kaki secara tekstual sehingga kebanyakan mereka menggunakan celana di atas mata kaki. Pemahaman seperti ini tentu kita hormati selama mereka tidak menyesatkan yang tidak sepaham dengan mereka dalam masalah celana di bawah mata kaki gelagat eksklusifitas dalam banyak hal seperti penampilan dan sosial kemasyarakatan karena merasa mayoritas umat islam yang berbeda pemikiran dengan mereka sebagai orang yang tidak sempurna keislamannya. Namun, ciri-ciri semacam ini tidak berlaku seratus persen, mengingat orang yang berafisiliasi pada pemikiran wahabi pun terbagi dalam sikap yang berbeda dalam hal interaksi mereka dengan umat Islam non-Wahabi. Ada yang sangat ekstrem, tetapi tidak sedikit pula yang mencoba Wahabi Apakah Wahabi Sebuah Aliran?Dalam tradisi ahlus Sunnah wa al-Jamaah perbedaan pendapat adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Perbedaan tersebut berlaku dalam masalah akidah maupun fikih. Meskipun perbedaan dalam masalah fikih lebih longgar untuk diakomodasi dibanding perbedaan dalam masalah perbedaan pendapat yang terbentuk itu diafisiliasi dalam sebuah aliran dengan nama dan corak tertentu. Ada sebagian aliran yang hilang ditelan sejarah, dan ada yang tetap eksis hingga memiliki karakter pemikiran yang khas dalam memahami teks-teks dalil agama, baik berkaitan dengan persoalan fikih maupun melihat pada fakta tersebut, wahabi sejatinya dapat dikategorikan sebagai sebuah aliran. Karena memiliki metode interpretasi dan penggalian hukum serta pendapat-pendapat yang terkhusus dan membedakan mereka dengan mayoritas umat Islam di seluruh demikian sebagian bentuk interpretasi mereka tetap diterima, misalnya dalam masalah fikih, akan tetapi dalam masalah akidah dan pokok-pokok agama maka pendapat mereka harus diperjelas dan diklarifikasi hal ini masalah yang lebih besar justru saat mereka sangat aktif menyesatkan dan mengkafirkan interpretasi yang berbeda dengan mereka. Hal inilah yang membuat pemikiran dan tokoh-tokoh wahabi gencar dilawan dengan berbagai bentuk, meskipun dalam banyak dimensi wahabi tetap diposisikan sebagai bagian dari umat Dalam Mengenal WahabiPaparan singkat sejarah mengenal Wahabi dapat dimulai dengan menjelaskan sejarah kehidupan Muhammad Ibn Abdul Wahab selaku pelopor dari muncul dan meluasnya gerakan pemikiran Ibn Abdul Wahab lahir di Uyainah Najd, sebuah daerah yang berada sekitar 70 km ke arah barat laut dari kota Riyadh, lahir tahun 1115 H/1701 M. dan meninggal pada tahun 1206 H/1793 mengusung sebuah gerakan dan pemikiran yang beliau klaim sebagai gerakan pemurnian tauhid dan penghidupan dalam praktek ke depannya cenderung serampangan memaksakan sudut pandangnya sendiri. Banyak pendapat dan amalan umat Islam yang bertentangan dengan pandangannya dituduh sebagai pelanggaran terhadap tauhid sekaligus anti tesis terhadap sunnah, yang kemudian dicap sebagai bid’ semacam ini membuat Muhammad Ibn Abdul Wahab menuduh segala bentuk ziarah ke makam nabi dan para ulama adalah bentuk kesyirikan secara mutlak, tanpa memisahkan mana yang benar dan mana yang yang sama dituduhkan kepada para pengajar dan pengamal tasawuf, yang ia klaim sebagai bid’ah secara lebih jauh, bahkan ia cenderung meremehkan berbagai khazanah mazhab fiqih yang telah bertahan berabad-abad sebagai sebuah bentuk dualisme sumber kebenaran selain Al-Quran dan hukum dan kaidah perumusan hukum para ulama dibenturkan dengan Al-Quran dan hadis. Tujuannya agar kemudian menjadikan pendapat dan interpretasi dirinya sebagai satu-satunya yang mendapat legalitas masa pelopornya, gerakan wahabi telah menimbulkan konflik dan pertentangan dengan umat Islam mayoritas. Hal ini sudah berlaku di Najd sendiri sebagai negeri kelahiran Muhammad Ibn Abdul Wahab dan meluas ke daerah Arab yang gerakan tersebut berkembang sampai pada tindakan fisik dimana wahabi memperoleh dukungan hingga menjadi kekuatan militer dan pasukan yang melakukan serangan dan perampasan kepada sesama umat Islam yang tidak sepaham dengan mereka. Hal ini secar detail dapat dibaca dalam buku-buku sejarah yang membahas Wahabi dan SalafiBerbicara tentang mengenal wahabi, banyak yang enggan menyebut kelompok dan arah pemikiran mereka sebagai Wahabi. Hal ini sebagai penolakan terhadap istilah wahabi yang memiliki konotasi istilah salafi dipilah dan dimonopoli atas dasar pengakuan bahwa mereka adalah gambaran pemikiran yang sama dengan generasi awal umat Islam, sebagai sebuah pemikiran murni yang kemudian dikotori sekian lama sebelum dimurnikan oleh ini pengaburan istilah yang tidak berdasar. Salaf adalah sebutan untuk tiga kurun pertama umat Islam yang diklaim sebagai generasi terbaik oleh Rasulullah sendiri. Istilah salaf tidak pernah digunakan oleh ulama manapun selama berabad-abad sebagai afisiliasi pemikiran istilah salafi oleh kelompok wahabi tidak lain merupakan upaya mengaburkan identitas dan sejarah mereka sekaligus usaha legalitas kebenaran pemikiran mereka Wahabi di IndonesiaUntuk mengenal Wahabi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DDII. Pada masa dahulu lembaga ini banyak mengirim para pelajar ke timur tengah berkat dukungan jamaah Wahabi. Alumni dari utusan merekalah yang kemudian menyebarkan aliran Wahabi di lainnya yang turut berperan adalah LIPIA, sebagaimana diketahui lembaga tersebut memberikan biaya penuh kepada pelajar sekaligus menghasilkan para pelajar berpaham yang sangat aktif berceramah sekaligus menyebarkan paham wahabi di berbagai media di indonesia di antaranya adalah Yazid Ibn Abdul Qadir Jawwas, Farid Okbah, Ja’far Umar Thalib, Abdul Hakim sebagian di antara tokoh-tokoh senior. Adapun tokoh-tokoh yang lebih muda di antaranya adalah Firanda Andirja, Khalid Basalamah, Syafiq Basalamah, dan cukup berkuasa dan mendominasi berbagai media khsussnya internet. Beberapa website keislaman yang muncul di halaman pertama google adalah yang berisi pemikiran wahabi seperti Rumaysho, Konsultasi Syariah, Muslim id, Islamqa, al-Manhaj, era Muslim, dan mungkin tanpa sadar cukup sering mengambil info islam dari website tersebut. Namun ada baiknya harus diimbangi dengan website yang bukan wahabi seperti rumah fiqih, Nu Online, Nu garis lurus, dan lain-lain. Tujuannya agar sisipan pemikiran wahabi yang tertolak dapat kita filter dengan sumber informasi yang kanal youtube wahabi di antaranya adalah Yufid, pakdenono, rodja, Syiar tauhid, dan lain-lain. Secara umum arus pemikiran wahabi cukup deras berkembang dan didukung oleh dominasi merk di media dan internet. Untuk membendung pergerakan mereka maka kita juga harus perlahan mematahkan dominasi mereka Wahabi dan Garis Besar Perbedaannya dengan AswajaMembahas beragam hal untuk mengenal wahabi tentu saja merupakan salah satu pembahasan yang sangat panjang. Namun, secara garis besar perbedaan wahabi dan Aswaja dapat dirangkum dengan penjelasan berikut iniWahabi memahami ayat dan hadis yang berisi keterangan tentang sifat Allah yang sekilas menunjukkan kesamaan dengan makhluk secara literal, sedangkan aswaja memahaminya dengan tafwidh dibiarkan tanpa ditafsirkan, atau ditakwil dibelokkan pada makna yang sesuai. Hal ini tujuannya agar tidak menyamakan Allah dengan makhluk. Adapun wahabi justru menolak pemahaman takwil dan tafwidh yang telah dijelaskan dalam kitab para mutlak memvonis segala perkara baru sebagai bidah yang sesat. Adapun aswaja mengukur setiap perkara baru dengan dalil-dalil syariat. Baik secara eksplisit maupun dengan qiyas sehingga perkara baru itu ada yang baik dan mengamalkan hadis dhaif, padahal aswaja membolehkannya asalkan dhaifnya tidak parah, tidak berbicara tentang akidah dan hukum melainkan fadhailul amal, tidak bertentangan dengan dalil yang lain yang lebih cenderung merendahkan mazhab termasuk mazhab besar yang telah berkembang sekian lama hal ini tentu saja untuk memonopoli pendapat mereka sendir. Sedangkan aswaja sangat mengakomodasi keberadaan mazhab khsusnya empat mazhab besar, serta menjadikan mazhab sebagfai pegangan awal dalam belajar mempersempit dalil kebenaran seolah hanya ada Al-Quran dan hadis, padahal sekian lama para ulama juga telah memberikan rumusan dalil yang lain seperti ijma’, qiyas, istihsan, maslahah mursalah, dan Membendung Arus Penyebaran WahabiSaat ini dakwah Wahabi bergerak dengan cepat karena memanfaatkan celah terbuka yang tidak digunakan oleh pemikiran Ahlussunnah wal Jama’ antaranya adalah pemanfaatan media dan kanal informasi seperti media sosial, halaman Web, kanal-kanal video seperti youtube maupun jejaring sosial seperti WhatsApp, Telegram dan memanfaatkan media tersebut dengan baik sebagai celah untuk menyusupkan dan menyebarkan pemikiran mereka kepada umat. Pada celah-celah tersebut mereka unggul baik secara jumlah dan salah satu cara yang paling efektif untuk membendung arus pergerakan Wahabi adalah mengalahkan mereka dalam celah-celah Penyebaran WahabiSudah saatnya para pegiat ilmu agama dan anak-anak muda berpartisipasi untuk menyebarkan pemikiran ahlussunnah Asy’ariyah melalui media, baik bersifat tulisan, gambar atau video. Semua itu itu harus diupayakan dan diterapkan dengan sebaik mungkin, menggunakan perencanaan yang serius dan digarap dengan hal ini tentu saja membutuhkan modal dan sumberdaya yang memadai. Pada titik inilah kita juga mengalami hambatan besar. Mengingat media-media corong pemikiran Wahabi itu dapat digarap dengan baik dan serius tentu saja karena ditopang oleh dana yang kedua yang dimanfaatkan dengan baik oleh corong-corong wahabi adalah media-media cetak seperti buku dan kitab. Perlu disadari bahwa selama ini akses untuk menemukan buku-buka Wahabi jauh lebih banyak percetakan buku yang berafisiliasi pada pemikiran wahabi sehingga ada banyak buku yang ditulis oleh tokoh-tokohnya dari indonesia maupun kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama wahabi di Timur tersebut dicetak dengan tampilan yang baik dan dipasarkan dengan baik pula. Sehingga akses dan penyebarannya dapat menjangkau secara ini tentu saja juga perlu diperhatikan dengan baik. Sudah saatnya produksi karya tulis dari ulama dan pemikir Ahlussunah Asy’ariyah, kualitas percetakan serta pemasarannya digenjot secara maksimal agar dapat menyaingi peredaran buku-buku Buku-Buku Karangan Para UlamaKita harus mengakui bahwa buku adalah media yang dapat memberikan pengaruh secara masif bagi masyarakat, khususnya di kalangan perkotaan, mahasiswa, dan para ini tentu saja perlu benar-benar diwaspadai jika peredaran buku-buku Wahabi jauh mengungguli dan mendominasi, pada yang saat sama sektor tersebut diabaikan oleh kita juga melakukan transfer pemikiran para ulama-ulama besar Wahabi ke tengah masyarakat. Cara yang paling efektif adalah melakukan penerjemahan besar-besaran terhadap ulama banyak karya tulis ulama seperti Ibn Taymiyah, Ibn Al-Qayyim atau tokoh-tokoh kontemporer seperti Ibn Utsaimin, Ibn Baz, dan al-Albany yang telah diterjemahkan dengan baik kedalam bahsa Indonesia, dicetak dan diedarkan secara saat yang sama karya tulis banyak ulama besar Asy’ariyah seperti Ramadhan al-Buthy, al-Sya’rawy, Nuruddin Itr dan sebagainya yang bahkan belum pernah diterjemahkan, atau sudah diterjemahkan tetapi tidak maksimal sehingga kualitasnya tidak terlalu yang sama berlaku pada kualitas cetakan dan pemasarannya yang juga tidak maksimal, sehingga tidak heran banyak pemikir Asy’ariyah yang justru jarang dikenal oleh umat Islam di Indonesia. Pada saat yang sama justru nama ulama-ulama besar salafi wahabi dari Saudi jauh lebih populer dan akrab Dalil oleh WahabiCelah berikutnya yang dimanfaatkan Wahabi adalah akses terhadap dalil untuk setiap yang mereka sampaikan. Mereka memanfaatkan hafalan Al-Quran dan Hadis untuk memperkuat argumentasi mereka, bahkan memberikan kesan tidak berdalil untuk pemikiran yang ini perlu diantisipasi dengan baik. Bukan dengan meremehkan dan mengerdilkan urgensi menghafal Al-Quran dan hadis. Hal ini justru akan semakin mengentalkan kesan bahwa argumentasi ahlussunah Asy’ariyah itu kering dari yang lebih bijak justru dengan memproduksi para penghafal Al-Quran dan hadis dari kalangan kita. Nantinya mereka akan dapat menutup celah yang menjadi santapan empuk corong-corong wahabi sebab itu, semangat membela pemikiran ahlussunah tidak cukup hanya sebatas kata-kata, melainkan diwujudkan dengan aksi-aksi nyata. Mulai dari pemanfaatan media, produksi, penyebaran dan pemasaran tulisan, penerjemahan dan produksi para penghafal Al-Quran dan terakhir yang dimanfaatkan oleh Wahabi adalah mereka memonopoli beberapa term istilah primer agama Islam dalam setiap kesempatan. Contohnya istilah semacam sunnah, salaf, manhaj salafussalih, dan ini secara tidak langsung memberikan kesan bahwa hanya merekalah yang identik dengan istilah-istilah tersebut. Ini sekaligus mengecoh orang-orang ada baiknya, kita mulai menggunakan strategi komunikasi tertentu untuk mematahkan monopoli istilah semacam itu. Agar di kemudian hari istilah-istilah tersebut dapat dimiliki oleh umat Islam secara umum. Bukannya alat propaganda sebagian pihak pergerakan pemikiran wahabi tidak semata-mata dilakukan dengan mempelajari dan mengemukakan kekeliruan pendapat sebaliknya, cara yang paling baik adalah dengan tekun semua umat Islam mempelajari pemikiran aswaja dengan sebenar-benarnya. Kemudian, mengajarkannya dan menyebarkannya melalui media baik media tulisan maupun adalah mematahkan dominasi mereka di internet dan pelan-pelan mengambil alih untuk memperkenalkan wajah islam dengan gambaran pemikiran demikian, secara perlahan namun pasti kekeliruan pemikiran wahabi yang tidak dapat diakomodasi dalam perbedaan pendapat bisa dihilangkan dalam masyarakat. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak sedikit di Negeri ini orang-orang yang terhasut dengan isu-isu mengenai Wahabi. Lalu ikut-ikutan memberi stempel kepada mereka yang mendakwahkan Tauhid serta memberantas bid'ah sebagai Wahabi. Padahal kalau kita menelisik lebih jauh dari sudut sejarah, justeru banyak dari para pendiri bangsa ini adalah mereka yang terpengaruh oleh faham pembaharuan yang diusung oleh kaum yang digelari sebagai Wahabi kita kembali membaca sejarah, bagaimana sosok Sang Proklamator Soekarno yang sampai memuji-muji gerakan Wahabi sebagai sebuah gerakan suci untuk mewujudkan cita-cita Islam, agar ummat Islam dapat semata-mata hanya beribadah kepada Allah ta'ala. Dan pujian Bung Karno terhadap gerakan Wahabi itu, ia tuangkan melalui surat-menyuratnya bersama Ustadz Hassan Bandung, dari tempat pengasingannya di Ende. Bahkan Bung Karno juga sangat mengagumi sosok Imam Ibnu Saud, seorang pemimpin Politik dari Kerajaan Arab Saudi yang dikenal sebagai pelopor gerakan Wahabi bersama Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab. Bung Karno sendiri sampai menerjemahkan buku mengenai biografi Imam Ibnu Saud ke dalam bahasa Indonesia dari buku berbahasa Inggris, pendiri dari Kerajaan Saudi Arabia itu, serta memuji-muji Imam Ibnu Saud sebagai sosok yang patut untuk diteladani cara kepemimpinannya. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia semisal KH. Agus Salim, KH. Ahmad Dahlan, KH. Ki Bagus Hadikusumo, KH. Isa Anshari, KH. Mohammad Natsir, Buya Hamka, Ust. Prawoto Mangkusasmito dan orang-orang semisal mereka. Mereka semua adalah orang-orang yang gigih mendakwahkan dakwah pembaharuan Islam. Mengajak ummat Islam untuk menjauhi Takhayul, Bid'ah dan Khurafat, serta membasmi kesyirikan dan menumbuhkan ketauhidan. Bahkan kita tak boleh lupa, bagaimana perjuangan Imam Bonjol bersama kaum Paderi yang digelari sebagai kaum Wahabi dalam berjuang mengusir Penjajah Belanda. Berdasarkan fakta sejarah di atas, sangat jelas bahwa gerakan Wahabi turut memberi andil besar dalam mewarnai pemikiran perjuangan tokoh-tokoh perlawanan Bangsa Indonesia. Olehnya, akankah kita mau mengatakan bahwa para pendiri bangsa tersebut sebagai orang-orang yang ingin memecah-belah ummat dan termasuk golongan orang-orang yang sesat karena memiliki corak pemahaman dan pemikiran yang terpengaruh paham pembaharuan Wahabi? Sebagaimana yang saat ini dialami dan dituduhkan kepada Ustadz dan Ulama yang memiliki misi dakwah yang sama dengan mereka, yakni mendakwahkan agar ummat Islam Indonesia menjauhi bid'ah, takhayul, khurafat, serta meninggalkan kesyirikan. Sejatinya, permurnian ajaran Islam yang saat ini dilakukan, hanyalah tongkat estafet dari apa yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh Bangsa sebelumnya. Yakni semata-mata agar ummat Islam Indonesia men-tauhid-kan Allah Ta'ala. Sebab dengan men-tauhid-kan Allah, in syaaa Allah, keberkahan dari langit akan turun bagi Bangsa Indonesia. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya 3 Oktober 2011 Seputar Wahabi Tokoh Wahabi Disini saya akan membeberkan nama tokoh-tokoh Wahabi luar Indonesia diantaranya adalah 1. Muhammad bin Abdul Wahab 2. Ibnu Baz 3. Ibnu Utsaimin 4. Ibnu Fauzan 5. Muhammad Nashiruddin Al-Albani-Yordania 6. Syeikh Rabi Al-Madhkali, Madinah 7. Syekh Muqbil Al-Wadi’i, Yaman 8. Dan tentu masih banyak tokoh-tokoh yang lainnya namun tokoh-tokoh yang disebutkan tadi dapat dikatakan sebagai sumber inspirasi utama gerakan ini. Dan jika dikerucutkan lebih jauh maka Syeikh Rabi’i Al-Madhkhali Madinah dan Syekh Muqbil Al-Wadi;i Yaman secara lebih khusus banyak berperan dalam pembentukan karakter gerakan wahabi di Indonesia. Maka berhati-hatilah wahai muslimin jangan terperdaya dengan buku-buku karangan mereka. Maka kalian akan terbawa menjadi WAHABIYYIN. Na udzubillah! 70 Tokoh Wahabi Indonesia 70 tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal dan Sering Membuat gaduh di media sosial. Seiring dengan perkembangan ajaran Wahabi, tentunya sangat berpengaruh kepada negara-negara Muslim di dunia salah satunya Indonesia. Tak sedikit orang yang telah terpengaruh ajaran Wahabi yang sudah lama tersebar di negara Arab Saudi. Sebenarnya, secara umum ulama Wahabi atau Salafi yaitu ulama yang kini berdomisili di negara Saudi Arabia dengan menduduki posisi dari jabatan resmi, baik di Universitas-Universitas yang ada di Arab Saudi misalnya Universitas Ibnu Saud, Universitas Islam Madinah, dan sebagainya, atau bahkan di Kerajaan. Adanya Tokoh Wahabi Indonesia dan pemikirannyasendiri tentunya berasal dari buku-buku yang telah dituliskan oleh para ulama Wahabi di Arab Saudi. Maka dari itu, para ulama maupun santri di Indonesia wajib mengetahui supaya tak salah untuk mengutip berbagai pendapat ulama Wahabi tersebut, entah itu dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia. Sebab kini ada banyak sekali buku-buku para ulama Wahabi yang sudah diterbitkan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ciri Pokok Dari Ajaran Wahabi / Salafi Adapun hal tersebut tentunya harus diwaspadai agar kita tidak melenceng ke dalam ajaran agama Islam yang sesungguhnya, dan tidak asal mengikuti suatu ajaran tertentu. Apalagi ajaran tersebut berbeda jauh dengan apa yang sudah diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa tokoh Gerakan Wahabi Indonesia sendiri meliputi Fauzan Al Anshari, Hartono A Jaiz, Yazid Jawas, Ynahar Ilyas dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk ulama dari ajaran Wahabi, berikut ini ciri khas dari ulama Wahabi yang perlu kita ketahui Fatwa dari para ulama ajaran Wahabi/Salafi memiliki tema sentral atau kata kunci yang berkisar antara kufur, bid’ah, syirik, dan Syiah rafidlah pada kelompok Muslim atau Islam yang lain yang tak sejalan dengan mereka. Maka kita seringkali menjumpai salah satu di antara 4 kata tadi pada setiap fatwa yang mereka memberi fatwa, maka tokoh utama dari para ulama Wahabi langsung beristihad dengan mengutip hadis dan ayat yang mendukungnya. Bisa juga ketika mengutip fatwa dari ulama, maka mereka pun cenderung akan mengutip fatwa yang berasal dari Ibnul Qayyim atau Ibnu Taimiyah. Dengan begitu mereka pun membuat fatwa lalu dijadikan dalil kepada para pengikut ajaran Wahabi. Dalam artian lain, di mana pengikut ajaran Wahabi ini hanya mau untuk bertaklid buta terhadap ulama atau tokoh Wahabi salafi di level kedua urutan ke bawah biasanya menjadikan fatwa dari tokoh salafi yang ada di level pertama untuk dijadikan rujukan utama. Kalaupun tidak, memberikan fatwa segaris dengan tokoh atau ulama Wahabi yang ada di level atau ulama Wahabi salafi biasanya tidak menyukai atau jarang sekali mengutip para pendapat dari para ulama salaf, contohnya ulama madzhab empat dan lainnya terkecuali dari madzhab hanbali sebagai tempat rujukan mereka untuk bidang ilmu fiqih meskipun tak mereka akui dengan jelas. Adapun hanya pendapat dari Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyah yang biasanya sering dikutip pada pendapat ulama yang ada di atas tokoh Wahabi Muhammad Ibnu Abdil Wahhab terutama pada bidang pendapat ulama Wahabi yang terkenal dengan ajaran sesatnya itu, dimana perayaan agama Islam yang hanya boleh dilakukan yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Sementara perayaan seperti peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid Rasulullah SA, serta tahun baru Islam mereka anggap bid’ah dan atau gerakan Islam yang ada di luar Wahabi maupun yang tak segaris sesuai aturan ideologi atau manhaj maka akan memperoleh label kufur, syirik maupun bid’ lulusan dari Universitas di Arab Saudi beserta afiliasinya yaitu kader dari Wahabi aktivis atau pengikut Wahabi biasanya tak mau mengikut pendapat dari ulama salaf juga khalaf, namun mereka akan bersenang hati mengikuti pendapat dari fatwa para ulama Wahabi Salafi itu sendiri. Ini 70 Besar Daftar Ustadz / Tokoh Wahabi Indonesia yang Kerap Membid'ahkan Amaliah Kaum Muslimin di Seluruh Dunia Mohon Perhatian para Kaum Muslimin / Muslimat Seluruhnya dimanapun anda berada!! Waspadalah terhadap para ustad-ustadz Tokoh Wahabi Indonesia dibawah ini. Semua Aswaja telah sepakat, bahwa ajaran mereka disebut dengan ahlul takfiri, suka mentakfirkan kaum muslimin lainnya yang bukan dari kelompoknya. Ini berdasarkan kutipan dari situs Selain 70 Nama berikut ini, Tentu Masih ada yang belum masuk List, Kerja keras anda sangat berharga dalam membendung aliran sesat ini. Ok!! Berikut nama-nama 70 Tokoh Wahabi Indonesia 1. Ust. Abdul Hakim Abdat 2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas 3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin 4. Ust. Badrusalam 5. Ust. Kurnaedi 6. Ust. Arman Amri 7. Ust. Firanda 8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy 9. Ust. Erwandi 10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron 11. Ust. Ahmad Sabiq 12. Ust. Rifky Jafar Thalib 13. Ust. Abu Haidar 14. Ust. Abu Qotadah 15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary 16. Ust. Maududi Abdullah 17. Ust. Abdullah Taslim 18. Ust. Badri 19. Ust. Ikhsan 20. Ust. Ali Musri 21. Ust. Yusuf Utsman Baisa 22. Ust. Ali Ahmad Padang 23. Ust. Muhammad Elvy Sjam 24. Ust. Aris Munandar 25. Ust. Abu Nida 26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah 27. Ust. Kholid Syamhudi 28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany 29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS 30. Ust. Asmuji Muhayat Lc 31. Ust. Muhammad Wujud Arbain 32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang 33. Ust. Abdullah Sholeh Hadrami Malang 34. Ust. Ainul Riza Malang 35. Ust. Abu Khaleed Subang 36. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja 37. Ust. Zaid Susanto Jogja 38. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja 39. Ust. Abdullah Roy Madinah 40. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin 41. Ust. Abdullah Zain 42. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta 43. Ust. Syafiq Reza Basalamah 44. Ust. Khalid Basalamah 45. Ust. Adi hidayat 46. Ust. Munzir situmorang 47. Ust. Subhan bawazier 48. Ust. Aan chandra 49. Ust. Ahmad anshori 50. Ust. Habib Salim Muhdor 51. Ust. Ali nur medan 52. Ust. dr. Raehanul barehan 53. Ust. Nur bait 54. Ust. Muhammad abdu tuasikal 55. Ust. Ad dariny 56. Ust. Yulian purnama 57. Ust. Andika mianoki 58. Ust. Andy bangkit Jepang 59. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry 60. Ust. Muhammad Ayyub 61. Ust. Abdurrahman Ayyub 62. Ust. Riyadh Bajrey 63 Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar'iyyah 64. Ust. Oemar mita 65. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza 66. Ust. Fadlan fahamsyah 67. Ust. Muflih Safitra Balikpapan 68. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia 69. Ust. Abu Dzar Palembang 70. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang Itulah 70 Tokoh Wahabi Indonesia dan Ciri Khas Tokoh Wahabi/Salafi. Maka dari itu, ketika kita tengah membaca sebuah kitab, buku ataupun di internet, maka tak akan sulit untuk membedakan mana fatwa ulama yang non Wahabi dan mana fatwa ulama Wahabi. Di samping itu, Anda juga mengetahui mana tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal sesuai yang telah disebutkan di atas! - Wahabi merupakan sebuah kelompok islam yang muncul sekitar tahun 1700 Masehi. Dimana pendiri dari aliran ini bernama Muhammad bin Abdul Wahab. ajaran ini dipercaya oleh para pengikutnya bertujuan memurnikan tauhid, memberantas Takhayul, Bid'ah dan mereka mengklaim " kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah ". Padahal manhaj mereka sendiri tidak memiliki sanad keilmuan sampai ke Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa juga Kesaksian Mantan Teroris Pengikut Manhaj Salaf WahabiCiri khas dari golongan ini adalah suka membid'ahkan, memusyrikkan, mensyirikkan yang tidak sepaham dengan ajarannya, seperti amalan Maulid Nabi, Tahlilan, Yasinan, Dzikir berjama'ah dan berbagai macam Amalan Ahlusunnah Wal Jama'ah Syekh Sulaiman bin Abdul Wahab membuat buku atas kesesatan ajaran adiknya, yaitu Muhammad bin abdul wahab. bahkan ayahnya dan kakaknya sendiri di tentang Juga Penyesalan Ayah Khalid Basalamah Memondokkan Anaknya Ke Arab SaudiDakwah mereka saat ini semakin masif, dari masjid-masjid, kampus-kampus, hingga dunia digital. Target mereka adalah para pemuda, mahasiswa dan orang-orang awam terhadap agama yang memiliki intelektual itu, Ajaran wahabi menganut pemahaman tekstual. Golongan mereka memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits berdasarkan terjemahannya saja atau secara tekstual tanpa di tafsir seperti ahlusunnah wal jamaah. Bahkan setiap ulama mereka saling berbeda pendapat perihal hukum ataupun fiqih yang diamalkan, tak heran jika sesama ulama mereka saling menyerang satu sama lain.$ads={1}Oleh sebab itu kami ingin memberikan sebuah " Daftar Ulama atau Ustadz Wahabi di Indonesia Terbaru dan Terupdate Yang Perlu diketahui " agar umat muslim tahu dan dapat menghindari ajaran-ajaran mereka. berikut daftar ulama/ustadz wahabi di indonesia1. Ust. Abdul Hakim Abdat2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin4. Ust. Badrusalam LC5. Ust. Kurnaedi6. Ust. Arman Amri7. Ust. Firanda LC, MA8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy9. Ust. Erwandi10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron11. Ust. Ahmad Sabiq12. Ust. Rifky Jafar Thalib13. Ust. Abu Haidar14. Ust. Abu Qotadah15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary16. Ust. Maududi Abdullah17. Ust. Abdullah Taslim18. Ust. Badri19. Ust. Ikhsan20. Ust. Ali Musri21. Ust. Yusuf Utsman Baisa22. Ust. Ali Ahmad Padang23. Ust. Muhammad Elvy Sjam Ust. Aris Munandar25. Ust. Abu Nida$ads={2}26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah27. Ust. Kholid Syamhudi28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS30. Ust. Asmuji Muhayat Lc31. Ust. Muhammad Wujud Arbain32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang33. Ust. Ainul Riza Malang34. Ust. Abu Khaleed Subang35. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja36. Ust. Zaid Susanto Jogja37. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja38. Ust. Abdullah Roy Madinah39. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin40. Ust. Abdullah Zain41. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta42. Ust. Syafiq Reza Basalamah LC, MA43. Ust. Khalid Basalamah LC, MA44. Ust. Munzir situmorang45. Ust. Subhan bawazier46. Ust. Aan chandra47. Ust. Ahmad anshor49. Ust. Ali nur medan50. Ust. dr. Raehanul barehan51. Ust. Nur bait52. Ust. Muhammad abdu tuasikal53. Ust. Ad darinyBaca Juga Cara dan Metode Wahabi dalam Menyebarkan Ajarannya54. Ust. Yulian purnama55. Ust. Andika mianoki56. Ust. Andy bangkit Jepang57. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry58. Ust. Muhammad Ayyub59. Ust. Abdurrahman Ayyub60. Ust. Riyadh Bajrey61. Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar’iyyah62. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza63. Ust. Fadlan fahamsyah64. Ust. Muflih Safitra Balikpapan65. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia66. Ust. Abu Dzar Palembang67. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang68. Farhan Abu Furaihan Aceh69. Abu Haris Naufal AcehDemikian artikel " Daftar Ulama atau Ustadz Wahabi di Indonesia Terbaru dan Terupdate Yang Perlu diketahui "Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari ajaran yang menyesatkan tersebut. AamiinH/SWallahu a'lam BishowabAllahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah - Free download Inilah 70 Nama Tokoh Wahabi Di Indonesia Yang Wajib Kita Waspadai Mp3. Kami memiliki sekitar 10 hasil yang cocok dengan Inilah 70 Nama Tokoh Wahabi Di Indonesia Yang Wajib Kita Waspadai untuk dimainkan dan diunduh. Jika hasilnya tidak berisi lagu yang Anda cari, silakan coba cari lagu dengan nama artis atau dengan nama lagu yang anda inginkan. Ini Lah 70 Nama Tokoh Wahabi Di Indonesia Yang Wajib Kita Waspadai Play and download Ini Lah 70 Nama Tokoh Wahabi Di Indonesia Yang Wajib Kita Waspadai mp3 for free Download Viral!! Berikut Daftar Lengkap Para Petinggi & Guru Yang Berpaham Wahabi Salafi Di Indonesia Play and download Viral!! Berikut Daftar Lengkap Para Petinggi & Guru Yang Berpaham Wahabi Salafi Di Indonesia mp3 for free Download Daftar Ustadz Wahabi Takfiri Yang Perlu Diw4spad4i 70 Lebih Ada Di Indonesia Play and download Daftar Ustadz Wahabi Takfiri Yang Perlu Diw4spad4i 70 Lebih Ada Di Indonesia mp3 for free Download Inikah Ciri Kaum Wahabi ? Nyinyirin Tradisi Adzan Di Indonesia... shorts shortsvideo shortsfund Play and download Inikah Ciri Kaum Wahabi ? Nyinyirin Tradisi Adzan Di Indonesia... shorts shortsvideo shortsfund mp3 for free Download Awas !! Nama - Nama Dan Channel Ustadz Wahabi Di Youtube Play and download Awas !! Nama - Nama Dan Channel Ustadz Wahabi Di Youtube mp3 for free Download Tokoh - Tokoh Salafi Wahabi Yang Dikutip Dalam Buku Islami Play and download Tokoh - Tokoh Salafi Wahabi Yang Dikutip Dalam Buku Islami mp3 for free Download Inilah Ciri-ciri Paham Wahabi Yang Perlu Diketahui Play and download Inilah Ciri-ciri Paham Wahabi Yang Perlu Diketahui mp3 for free Download Ajaran Wahabi Salafi Haram Di Indonesia, Pemecah Belah Umat Play and download Ajaran Wahabi Salafi Haram Di Indonesia, Pemecah Belah Umat mp3 for free Download Kenali Daftar Ustadz Wahabi Play and download Kenali Daftar Ustadz Wahabi mp3 for free Download Jangan Merasa Paling Benar Sendiri Kaum Wahabi Salafi Play and download Jangan Merasa Paling Benar Sendiri Kaum Wahabi Salafi mp3 for free Download Azyumardi Azra – Oleh Prof. Dr. Azyumardi Azra Islam Wahabi. Istilah yang belakangan ini sering dikaitkan sejumlah kalangan, tidak hanya dengan puritanisme, tapi juga radikalisme. Saya juga sering ditanya wartawan asing terutama tentang pengaruh Wahabisme Wahabiyah yang menurut asumsi mereka kian berkembang di sekali, dalam sebuah lokakarya di Bangkok pertengahan Januari 2007 lalu yang saya hadiri, Islam Wahabi dianggap bertanggung jawab atas peningkatan puritanisme dan radikalisme di kawasan Muslim Thailand Selatan. Menguatnya asumsi-asumsi semacam itu tidak urung lagi berkaitan banyak dengan kian banyaknya pemberitaan dan literatur yang umumnya bernada negatif terhadap Wahabiyah. Salah satunya yang paling akhir adalah buku karya Natana J. Delong-Bas, Wahabi Islam From Revival and Reform to Global Jihad, Oxford/Cairo Oxford University Press & American University Press, ini dimulai dengan pernyataan, sejak pasca-11 September 2001 di Amerika Serikat, Wahabisme telah diidentifikasi banyak pemerintahan, analis, dan media sebagai Islamic threat yang mengancam peradaban Barat; Wahabisme menjadi sumber inspirasi bagi Usamah bin Ladin dan Alqaidah dalam jihad global melawan dunia Barat dan juga digambarkan sebagai aliran pemikiran dan mazhab yang paling tidak toleran dalam Islam, yang berusaha dengan cara apa pun –termasuk kekerasan– untuk pengembangan dan penerapan Islam murni’, yang mereka pandang sebagai Islam yang paling juga digambarkan sebagai aliran pemikiran dan mazhab yang paling tidak toleran dalam Islam, yang berusaha dengan cara apa pun –termasuk kekerasan– untuk pengembangan dan penerapan Islam murni’, yang mereka pandang sebagai Islam yang paling tengah gambaran yang serba negatif itu, Wahabiyah merupakan paham atau aliran keagamaan yang dianut dan diterapkan pemerintahan Kerajaan Arab Saudi. Pemerintah dan lembaga-lembaga Arab Saudi sering dianggap bertanggung jawab dalam penyebaran Wahabisme lewat pemberian dana dan bantuan lainnya kepada institusi, organisasi, dan kelompok Muslim di berbagai wilayah dunia. Mereka juga membagi-bagikan Alquran dan literatur Islam, khususnya buku-buku karya Syaikh Muhammad ibn Abd al-Wahhab 1702/3-1791/2, Ibn Taymiyyah 1263-1328. Ibn Abd al-Wahhab adalah pendiri aliran Wahabiyyah yang sejak abad ke-18 menguasai lanskap keagamaan di Arabia; sedangkan Ibn Taymiyyah terkenal sebagai ulama yang sangat menekankan pentingnya bagi kaum Muslimin untuk kembali kepada Islam yang murni’ yang bersih dari bid’ah, khurafat, dan di banyak kalangan Barat, Wahabiyah digambarkan secara negatif dan dipandang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan dan terorisme tertentu, pemerintah dan kalangan elite penguasa Arab Saudi memiliki hubungan erat dengan elite politik Amerika, khususnya dari Partai Republik. Banyak buku dan literatur tentang kedekatan keluarga kerajaan Saudi dengan keluarga Bush, sejak dari Presiden Bush Senior George H dan Presiden Bush Yunior George W yang menduduki kursi kepresidenan AS dalam dua periode terakhir. Begitu dekatnya kedua belah pihak ini, sehingga muncul sebutan, “House of Saud and House of Bush”.Seberapa besar pengaruh Wahabiyyah di Dunia Islam secara keseluruhan pastilah tidak mudah dijawab. Meski pada pihak lain, kita bisa menyaksikan terus adanya kelompok-kelompok Muslim yang menyerukan kepada kaum Muslimin untuk kembali kepada Islam murni’ yang belum tercampur dengan berbagai paham dan praktik lain, baik yang berasal dari kalangan Muslim sendiri maupun yang bersumber dari tradisi lokal. Tetapi jelas pula, sebagian besar kelompok Muslim seperti ini tidak mesti merupakan warga kawasan Asia Tenggara, Wahabisme tidak pernah populer. Memang, ada gerakan Padri di Minangkabau pada abad ke-19 yang dengan kekerasan memaksa kaum Muslimin di wilayah tersebut meninggalkan paham dan praktik Islam yang tercampur dengan tradisi lokal, dan sebaliknya agar mereka menjalankan Islam murni’. Meski gerakan Padri berhasil memperkuat elemen Islam dalam sistem sosial dan adat Minangkabau, Wahabisme tidak pernah menjadi aliran dominan di Sumatra Barat, apalagi di daerah-daerah lain di gerakan pemurnian’ Islam menemukan momentumnya di nusantara sejak awal abad ke-20 berkat pengaruh tokoh semacam Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Muhammad Rasyid Ridha, namun Wahabisme tidaklah menjadi aliran dan paham yang dipegangi. Meski gerakan-gerakan pemurnian seperti itu pernah dituduh kalangan Muslim nusantara sebagai Wahabiyah’, jelas mereka bukan penganut karakter Islam nusantara yang secara tradisional sangat dipengaruhi tasawuf dan tarekat, Wahabisme sulit mendapat pijakan yang kuat di Indonesia dan wilayah-wilayah lain di Asia Tenggara. Bahkan, dalam banyak kalangan Muslim di kawasan ini, istilah Wahabiyah’ atau Wahabisme’ merupakan semacam anathema’, sesuatu yang negatif dan tidak baik. Sebab itu, anggapan Wahabiyah kian kuat di Indonesia atau tempat-tempat lain di Asia Tenggara merupakan kekhawatiran berlebihan yang tidak perlu. Opini rbh Advertisement © ENSIKONESIA – ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIAPenulis Prof. Dr. Azyumardi Azra, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pernah diterbitkan di Harian Republika, Resonansi 15 Februari 2007Tokoh Terkait Azyumardi Azra, Kategori Opini Tags Islam, Wahabi 20% found this document useful 5 votes8K views5 pagesDescription70 Gembong Wahabi IndonesiaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?20% found this document useful 5 votes8K views5 pages70 Gembong Wahabi IndonesiaJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 70 Tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal dan Sering Membuat gaduh di media sosial. Seiring dengan perkembangan ajaran Wahabi, tentunya sangat berpengaruh kepada negara-negara Muslim di dunia salah satunya Indonesia. Tak sedikit orang yang telah terpengaruh ajaran Wahabi yang sudah lama tersebar di negara Arab Saudi. Sebenarnya, secara umum ulama Wahabi atau Salafi yaitu ulama yang kini berdomisili di negara Saudi Arabia dengan menduduki posisi dari jabatan resmi, baik di Universitas-Universitas yang ada di Arab Saudi misalnya Universitas Ibnu Saud, Universitas Islam Madinah, dan sebagainya, atau bahkan di Kerajaan. Wahabi Indonesia Adanya Tokoh Wahabi Indonesia dan pemikirannya sendiri tentunya berasal dari buku-buku yang telah dituliskan oleh para ulama Wahabi di Arab Saudi. Maka dari itu, para ulama maupun santri di Indonesia wajib mengetahui supaya tak salah untuk mengutip berbagai pendapat ulama Wahabi tersebut, entah itu dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia. Sebab kini ada banyak sekali buku-buku para ulama Wahabi yang sudah diterbitkan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ciri Pokok Dari Ajaran Wahabi / Salafi Adapun hal tersebut tentunya harus diwaspadai agar kita tidak melenceng ke dalam ajaran agama Islam yang sesungguhnya, dan tidak asal mengikuti suatu ajaran tertentu. Apalagi ajaran tersebut berbeda jauh dengan apa yang sudah diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa tokoh Gerakan Wahabi Indonesia sendiri meliputi Fauzan Al Anshari, Hartono A Jaiz, Yazid Jawas, Ynahar Ilyas dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk ulama dari ajaran Wahabi, berikut ini ciri khas dari ulama Wahabi yang perlu kita ketahui Fatwa dari para ulama ajaran Wahabi/Salafi memiliki tema sentral atau kata kunci yang berkisar antara kufur, bid’ah, syirik, dan Syiah rafidlah pada kelompok Muslim atau Islam yang lain yang tak sejalan dengan mereka. Maka kita seringkali menjumpai salah satu di antara 4 kata tadi pada setiap fatwa yang mereka ucapkan. Ketika memberi fatwa, maka tokoh utama dari para ulama Wahabi langsung beristihad dengan mengutip hadis dan ayat yang mendukungnya. Bisa juga ketika mengutip fatwa dari ulama, maka mereka pun cenderung akan mengutip fatwa yang berasal dari Ibnul Qayyim atau Ibnu Taimiyah. Dengan begitu mereka pun membuat fatwa lalu dijadikan dalil kepada para pengikut ajaran Wahabi. Dalam artian lain, di mana pengikut ajaran Wahabi ini hanya mau untuk bertaklid buta terhadap ulama Wahabi. Ulama atau tokoh Wahabi salafi di level kedua urutan ke bawah biasanya menjadikan fatwa dari tokoh salafi yang ada di level pertama untuk dijadikan rujukan utama. Kalaupun tidak, memberikan fatwa segaris dengan tokoh atau ulama Wahabi yang ada di level pertama. Tokoh atau ulama Wahabi salafi biasanya tidak menyukai atau jarang sekali mengutip para pendapat dari para ulama salaf, contohnya ulama madzhab empat dan lainnya terkecuali dari madzhab hanbali sebagai tempat rujukan mereka untuk bidang ilmu fiqih meskipun tak mereka akui dengan jelas. Adapun hanya pendapat dari Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyah yang biasanya sering dikutip pada pendapat ulama yang ada di atas tokoh Wahabi Muhammad Ibnu Abdil Wahhab terutama pada bidang aqidah. Menurut pendapat ulama Wahabi yang terkenal dengan ajaran sesatnya itu, dimana perayaan agama Islam yang hanya boleh dilakukan yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Sementara perayaan seperti peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid Rasulullah SA, serta tahun baru Islam mereka anggap bid’ah dan haram. Organisasi atau gerakan Islam yang ada di luar Wahabi maupun yang tak segaris sesuai aturan ideologi atau manhaj maka akan memperoleh label kufur, syirik maupun bid’ah. Semua lulusan dari Universitas di Arab Saudi beserta afiliasinya yaitu kader dari Wahabi Salafi. Para aktivis atau pengikut Wahabi biasanya tak mau mengikut pendapat dari ulama salaf juga khalaf, namun mereka akan bersenang hati mengikuti pendapat dari fatwa para ulama Wahabi Salafi itu sendiri. Ini 70 Besar Daftar Ustadz / Tokoh Wahabi Indonesia yang Kerap Membid'ahkan Amaliah Kaum Muslimin di Seluruh Dunia Mohon Perhatian para Kaum Muslimin / Muslimat Seluruhnya dimanapun anda berada!! Waspadalah terhadap para ustad-ustadz Tokoh Wahabi Indonesia dibawah ini. Semua Aswaja telah sepakat, bahwa ajaran mereka disebut dengan ahlul takfiri, suka mentakfirkan kaum muslimin lainnya yang bukan dari kelompoknya. Ini berdasarkan kutipan dari situs Selain 70 Nama berikut ini, Tentu Masih ada yang belum masuk List, Kerja keras anda sangat berharga dalam membendung aliran sesat ini. Ok!! Berikut nama-nama 70 Tokoh Wahabi Indonesia 1. Ust. Abdul Hakim Abdat 2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas 3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin 8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy 10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron 12. Ust. Rifky Jafar Thalib 15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary 16. Ust. Maududi Abdullah 21. Ust. Yusuf Utsman Baisa 22. Ust. Ali Ahmad Padang 23. Ust. Muhammad Elvy Sjam 26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah 28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany 29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS 30. Ust. Asmuji Muhayat Lc 31. Ust. Muhammad Wujud Arbain 32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang 33. Ust. Abdullah Sholeh Hadrami Malang 34. Ust. Ainul Riza Malang 35. Ust. Abu Khaleed Subang 36. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja 37. Ust. Zaid Susanto Jogja 38. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja 39. Ust. Abdullah Roy Madinah 40. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin 42. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta 43. Ust. Syafiq Reza Basalamah 44. Ust. Khalid Basalamah 46. Ust. Munzir situmorang 50. Ust. Habib Salim Muhdor 52. Ust. dr. Raehanul barehan 54. Ust. Muhammad abdu tuasikal 58. Ust. Andy bangkit Jepang 59. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry 61. Ust. Abdurrahman Ayyub 63. Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar'iyyah 65. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza 66. Ust. Fadlan fahamsyah 67. Ust. Muflih Safitra Balikpapan 68. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia 69. Ust. Abu Dzar Palembang 70. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang Itulah 70 Tokoh Wahabi Indonesia dan Ciri Khas Tokoh Wahabi/Salafi. Maka dari itu, ketika kita tengah membaca sebuah kitab, buku ataupun di internet, maka tak akan sulit untuk membedakan mana fatwa ulama yang non Wahabi dan mana fatwa ulama Wahabi. Di samping itu, Anda juga mengetahui mana tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal sesuai yang telah disebutkan di atas! Kutipan dari