70 tokoh wahabi indonesia
wahabisalafi,wahabi salafi,ahlus sunnah,wal jama'ah,aswaja,pengertian,nu,nahdliyin,indonesia,hukum islam,menurut islam. Wahab Wahab kalimat yang simple namun penuh makna buatku lebih syirik dari pada Abu Jahal dan Abu Lahab. Kitab karya Basyamil ini dibagi-bagikan secara gratis oleh tokoh-tokoh Wahhabi kepada
JAWABANDEFINISI DAN PENGERTIAN WAHABI. 1. Wahabi adalah gerakan politik dan ideologi yg didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab (1703-1792) dari Najd, Arab Saudi . Dari namanya ini kemudian lahirlah istilah Wahabi. Lebih detail tentang ciri khas ajaran dan ulamanya lihat: Ulama dan Ajaran Wahabi.
Datupalajau disinyalir juga merupakan kerabat Wali songo tersebut atau bisa jadi seorang ulama yang di undang oleh para wali songo untuk menyebarkan Islam di Nusantara.). Kedatangan rombongan penyebar Islam utusan demak tersebut menyebar keseluruh pelosok kerajaan banjar, yang waktu itu hampir mengusai seluruh kawasan pesisir Kalimantan saat ini.
AjaranWahabi dapat menimbulka n perpecahan umat Islam. Ajaran ulama Muhammad bin Abdul Wahhab atau ajaran Wahabi dapat menimbulka n perpecahan umat Islam. Ulama Muhammad bin Abdul Wahhab tidak dikenal berkompete nsi sebagai Imam Mujtahid Mutlak sehingga kaum muslim tidak patut mengikuti hasil ijtihadnya.. Mereka adalah korban
IstilahWahabi acap berseliweran di hadapan kita, tetapi belum tentu diantara kita tertarik untuk mengetahui siapa Muhammad bin Abdul al-Wahhab (1703-1792) - sosok di balik istilah Wahabi. Cendekiawan muslim Fazlur Rahman, dalam buku Islam (1984) mendeskripsikan ajarannya sebagai "sayap kanan ortodoksi yang ekstrim" di wilayah Arabia tengah.
NamaJa’far Umar Thalib merupakan salah satu pentolannya. Selain nama tersebut, berikut ini kami sebutkan beberapa tokoh Wahabi Indonesia, antara lain:Ust. A
KolaborasiPCINU Mesir dan El-Montada dalam Menyemarakkan Harlah Al-Azhar. KAIRO, numesir.net—PCINU Mesir kali ini berkolaborasi dengan El-Montada Mesir dalam acara Kongko Ramadan. El-Montada Mesir sendiri merupakan sebuah organisasi independen by
Salahseorang tokoh ulama Salafi Wahabi Saudi, Abu Ubaidah Masyhur ibnu Hasan Alu Salman menyatakan dalam salah satu bukunya, "Buku-buku semacam ini banyak dimiliki orang dan mengandung akidah-akidah sesat, seperti kitab: al-Fushush dan al-Futuhat karya Ibnu Arabi, al-Budd karya Ibnu Sab'in, Khal'u an-Na'lain karya Ibnu Qusai, 'Ala al-Yaqin
Portal Berita Islam Menjaga Ukhuwah Menebar Perdamaian
Seputartekhnologi,Berita nahdlatul ulama,situs resmi Abdurrahman Pemalang,Tentang gusdur,Kabar pemalang,Membongkar
. 70 Tokoh Wahabi Indonesia 70 tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal dan Sering Membuat gaduh di media sosial. Seiring dengan perkembangan ajaran Wahabi, tentunya sangat berpengaruh kepada negara-negara Muslim di dunia salah satunya Indonesia. Tak sedikit orang yang telah terpengaruh ajaran Wahabi yang sudah lama tersebar di negara Arab Saudi. Sebenarnya, secara umum ulama Wahabi atau Salafi yaitu ulama yang kini berdomisili di negara Saudi Arabia dengan menduduki posisi dari jabatan resmi, baik di Universitas-Universitas yang ada di Arab Saudi misalnya Universitas Ibnu Saud, Universitas Islam Madinah, dan sebagainya, atau bahkan di Kerajaan. Adanya Tokoh Wahabi Indonesia dan pemikirannyasendiri tentunya berasal dari buku-buku yang telah dituliskan oleh para ulama Wahabi di Arab Saudi. Maka dari itu, para ulama maupun santri di Indonesia wajib mengetahui supaya tak salah untuk mengutip berbagai pendapat ulama Wahabi tersebut, entah itu dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia. Sebab kini ada banyak sekali buku-buku para ulama Wahabi yang sudah diterbitkan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ciri Pokok Dari Ajaran Wahabi / Salafi Adapun hal tersebut tentunya harus diwaspadai agar kita tidak melenceng ke dalam ajaran agama Islam yang sesungguhnya, dan tidak asal mengikuti suatu ajaran tertentu. Apalagi ajaran tersebut berbeda jauh dengan apa yang sudah diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa tokoh Gerakan Wahabi Indonesia sendiri meliputi Fauzan Al Anshari, Hartono A Jaiz, Yazid Jawas, Ynahar Ilyas dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk ulama dari ajaran Wahabi, berikut ini ciri khas dari ulama Wahabi yang perlu kita ketahui Fatwa dari para ulama ajaran Wahabi/Salafi memiliki tema sentral atau kata kunci yang berkisar antara kufur, bid’ah, syirik, dan Syiah rafidlah pada kelompok Muslim atau Islam yang lain yang tak sejalan dengan mereka. Maka kita seringkali menjumpai salah satu di antara 4 kata tadi pada setiap fatwa yang mereka memberi fatwa, maka tokoh utama dari para ulama Wahabi langsung beristihad dengan mengutip hadis dan ayat yang mendukungnya. Bisa juga ketika mengutip fatwa dari ulama, maka mereka pun cenderung akan mengutip fatwa yang berasal dari Ibnul Qayyim atau Ibnu Taimiyah. Dengan begitu mereka pun membuat fatwa lalu dijadikan dalil kepada para pengikut ajaran Wahabi. Dalam artian lain, di mana pengikut ajaran Wahabi ini hanya mau untuk bertaklid buta terhadap ulama atau tokoh Wahabi salafi di level kedua urutan ke bawah biasanya menjadikan fatwa dari tokoh salafi yang ada di level pertama untuk dijadikan rujukan utama. Kalaupun tidak, memberikan fatwa segaris dengan tokoh atau ulama Wahabi yang ada di level atau ulama Wahabi salafi biasanya tidak menyukai atau jarang sekali mengutip para pendapat dari para ulama salaf, contohnya ulama madzhab empat dan lainnya terkecuali dari madzhab hanbali sebagai tempat rujukan mereka untuk bidang ilmu fiqih meskipun tak mereka akui dengan jelas. Adapun hanya pendapat dari Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyah yang biasanya sering dikutip pada pendapat ulama yang ada di atas tokoh Wahabi Muhammad Ibnu Abdil Wahhab terutama pada bidang pendapat ulama Wahabi yang terkenal dengan ajaran sesatnya itu, dimana perayaan agama Islam yang hanya boleh dilakukan yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Sementara perayaan seperti peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid Rasulullah SA, serta tahun baru Islam mereka anggap bid’ah dan atau gerakan Islam yang ada di luar Wahabi maupun yang tak segaris sesuai aturan ideologi atau manhaj maka akan memperoleh label kufur, syirik maupun bid’ lulusan dari Universitas di Arab Saudi beserta afiliasinya yaitu kader dari Wahabi aktivis atau pengikut Wahabi biasanya tak mau mengikut pendapat dari ulama salaf juga khalaf, namun mereka akan bersenang hati mengikuti pendapat dari fatwa para ulama Wahabi Salafi itu sendiri. Ini 70 Besar Daftar Ustadz / Tokoh Wahabi Indonesia yang Kerap Membid'ahkan Amaliah Kaum Muslimin di Seluruh Dunia Mohon Perhatian para Kaum Muslimin / Muslimat Seluruhnya dimanapun anda berada!! Waspadalah terhadap para ustad-ustadz Tokoh Wahabi Indonesia dibawah ini. Semua Aswaja telah sepakat, bahwa ajaran mereka disebut dengan ahlul takfiri, suka mentakfirkan kaum muslimin lainnya yang bukan dari kelompoknya. Ini berdasarkan kutipan dari situs Selain 70 Nama berikut ini, Tentu Masih ada yang belum masuk List, Kerja keras anda sangat berharga dalam membendung aliran sesat ini. Ok!! Berikut nama-nama 70 Tokoh Wahabi Indonesia 1. Ust. Abdul Hakim Abdat 2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas 3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin 4. Ust. Badrusalam 5. Ust. Kurnaedi 6. Ust. Arman Amri 7. Ust. Firanda 8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy 9. Ust. Erwandi 10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron 11. Ust. Ahmad Sabiq 12. Ust. Rifky Jafar Thalib 13. Ust. Abu Haidar 14. Ust. Abu Qotadah 15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary 16. Ust. Maududi Abdullah 17. Ust. Abdullah Taslim 18. Ust. Badri 19. Ust. Ikhsan 20. Ust. Ali Musri 21. Ust. Yusuf Utsman Baisa 22. Ust. Ali Ahmad Padang 23. Ust. Muhammad Elvy Sjam 24. Ust. Aris Munandar 25. Ust. Abu Nida 26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah 27. Ust. Kholid Syamhudi 28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany 29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS 30. Ust. Asmuji Muhayat Lc 31. Ust. Muhammad Wujud Arbain 32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang 33. Ust. Abdullah Sholeh Hadrami Malang 34. Ust. Ainul Riza Malang 35. Ust. Abu Khaleed Subang 36. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja 37. Ust. Zaid Susanto Jogja 38. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja 39. Ust. Abdullah Roy Madinah 40. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin 41. Ust. Abdullah Zain 42. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta 43. Ust. Syafiq Reza Basalamah 44. Ust. Khalid Basalamah 45. Ust. Adi hidayat 46. Ust. Munzir situmorang 47. Ust. Subhan bawazier 48. Ust. Aan chandra 49. Ust. Ahmad anshori 50. Ust. Habib Salim Muhdor 51. Ust. Ali nur medan 52. Ust. dr. Raehanul barehan 53. Ust. Nur bait 54. Ust. Muhammad abdu tuasikal 55. Ust. Ad dariny 56. Ust. Yulian purnama 57. Ust. Andika mianoki 58. Ust. Andy bangkit Jepang 59. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry 60. Ust. Muhammad Ayyub 61. Ust. Abdurrahman Ayyub 62. Ust. Riyadh Bajrey 63 Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar'iyyah 64. Ust. Oemar mita 65. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza 66. Ust. Fadlan fahamsyah 67. Ust. Muflih Safitra Balikpapan 68. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia 69. Ust. Abu Dzar Palembang 70. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang Itulah 70 Tokoh Wahabi Indonesia dan Ciri Khas Tokoh Wahabi/Salafi. Maka dari itu, ketika kita tengah membaca sebuah kitab, buku ataupun di internet, maka tak akan sulit untuk membedakan mana fatwa ulama yang non Wahabi dan mana fatwa ulama Wahabi. Di samping itu, Anda juga mengetahui mana tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal sesuai yang telah disebutkan di atas!
- Wahabi merupakan sebuah kelompok islam yang muncul sekitar tahun 1700 Masehi. Dimana pendiri dari aliran ini bernama Muhammad bin Abdul Wahab. ajaran ini dipercaya oleh para pengikutnya bertujuan memurnikan tauhid, memberantas Takhayul, Bid'ah dan mereka mengklaim " kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah ". Padahal manhaj mereka sendiri tidak memiliki sanad keilmuan sampai ke Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa juga Kesaksian Mantan Teroris Pengikut Manhaj Salaf WahabiCiri khas dari golongan ini adalah suka membid'ahkan, memusyrikkan, mensyirikkan yang tidak sepaham dengan ajarannya, seperti amalan Maulid Nabi, Tahlilan, Yasinan, Dzikir berjama'ah dan berbagai macam Amalan Ahlusunnah Wal Jama'ah Syekh Sulaiman bin Abdul Wahab membuat buku atas kesesatan ajaran adiknya, yaitu Muhammad bin abdul wahab. bahkan ayahnya dan kakaknya sendiri di tentang Juga Penyesalan Ayah Khalid Basalamah Memondokkan Anaknya Ke Arab SaudiDakwah mereka saat ini semakin masif, dari masjid-masjid, kampus-kampus, hingga dunia digital. Target mereka adalah para pemuda, mahasiswa dan orang-orang awam terhadap agama yang memiliki intelektual itu, Ajaran wahabi menganut pemahaman tekstual. Golongan mereka memahami Al-Qur'an dan Al-Hadits berdasarkan terjemahannya saja atau secara tekstual tanpa di tafsir seperti ahlusunnah wal jamaah. Bahkan setiap ulama mereka saling berbeda pendapat perihal hukum ataupun fiqih yang diamalkan, tak heran jika sesama ulama mereka saling menyerang satu sama lain.$ads={1}Oleh sebab itu kami ingin memberikan sebuah " Daftar Ulama atau Ustadz Wahabi di Indonesia Terbaru dan Terupdate Yang Perlu diketahui " agar umat muslim tahu dan dapat menghindari ajaran-ajaran mereka. berikut daftar ulama/ustadz wahabi di indonesia1. Ust. Abdul Hakim Abdat2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin4. Ust. Badrusalam LC5. Ust. Kurnaedi6. Ust. Arman Amri7. Ust. Firanda LC, MA8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy9. Ust. Erwandi10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron11. Ust. Ahmad Sabiq12. Ust. Rifky Jafar Thalib13. Ust. Abu Haidar14. Ust. Abu Qotadah15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary16. Ust. Maududi Abdullah17. Ust. Abdullah Taslim18. Ust. Badri19. Ust. Ikhsan20. Ust. Ali Musri21. Ust. Yusuf Utsman Baisa22. Ust. Ali Ahmad Padang23. Ust. Muhammad Elvy Sjam Ust. Aris Munandar25. Ust. Abu Nida$ads={2}26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah27. Ust. Kholid Syamhudi28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS30. Ust. Asmuji Muhayat Lc31. Ust. Muhammad Wujud Arbain32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang33. Ust. Ainul Riza Malang34. Ust. Abu Khaleed Subang35. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja36. Ust. Zaid Susanto Jogja37. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja38. Ust. Abdullah Roy Madinah39. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin40. Ust. Abdullah Zain41. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta42. Ust. Syafiq Reza Basalamah LC, MA43. Ust. Khalid Basalamah LC, MA44. Ust. Munzir situmorang45. Ust. Subhan bawazier46. Ust. Aan chandra47. Ust. Ahmad anshor49. Ust. Ali nur medan50. Ust. dr. Raehanul barehan51. Ust. Nur bait52. Ust. Muhammad abdu tuasikal53. Ust. Ad darinyBaca Juga Cara dan Metode Wahabi dalam Menyebarkan Ajarannya54. Ust. Yulian purnama55. Ust. Andika mianoki56. Ust. Andy bangkit Jepang57. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry58. Ust. Muhammad Ayyub59. Ust. Abdurrahman Ayyub60. Ust. Riyadh Bajrey61. Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar’iyyah62. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza63. Ust. Fadlan fahamsyah64. Ust. Muflih Safitra Balikpapan65. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia66. Ust. Abu Dzar Palembang67. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang68. Farhan Abu Furaihan Aceh69. Abu Haris Naufal AcehDemikian artikel " Daftar Ulama atau Ustadz Wahabi di Indonesia Terbaru dan Terupdate Yang Perlu diketahui "Semoga kita semua dilindungi oleh Allah SWT dari ajaran yang menyesatkan tersebut. AamiinH/SWallahu a'lam BishowabAllahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim- Media Dakwah Ahlusunnah Wal Jama'ah -
20% found this document useful 5 votes8K views5 pagesDescription70 Gembong Wahabi IndonesiaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?20% found this document useful 5 votes8K views5 pages70 Gembong Wahabi IndonesiaJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Rabu, 11 Juli 2012 Islam Belakangan nama Wahabi sering dijadikan sebagai sasaran berbagai tuduhan dan cap negatif. Bahkan banyak tokoh-tokoh Islam ikut serta menghujat Wahabi. Buku-buku berisi propaganda menjatuhkan Wahabi pun beredar di mana-mana. Parahnya adalah orang-orang awam yang sebenarnya tidak tau sama sekali tentang Wahabi pun jadi ikut menjelekkan. Segala sesuatu yang tidak biasa, sunnah yang terlihat asing, akan langsung dicap sebagai dari itu semua, terlepas dari benar-tidaknya istilah Wahabi, mungkin akan menarik untuk melihat Wahabi dari sudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang seorang tokoh Islam yang kharismatik dan banyak dikenal, yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang biasa disapa dengan Buya HAMKA. Dalam bukunya "Dari Perbendaharaan Lama", Prof. Dr. HAMKA menyebutkan kenyataan bahwa nama Wahabi memang sudah sejak dulu digunakan sebagai alat propaganda untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai alat politik dan juga senjata untuk mematikan semangat umat Islam yang ingin kembali kepada tauhid murni serta melawan penjajahan. Kalau kita lihat, banyak pejuang-pejuang Indonesia dahulu yang terilhami oleh Wahabi dalam melawan penjajahan. Salah satu contohnya adalah Tuanku Imam Bonjol. Bahkan, Ir. Soekarno dalam surat-menyuratnya dengan A. Hasan PERSIS terlihat mengagumi ajaran dan semangat Wahabi dalam melawan penjajahan serta keluar dari kejumudan dalam saya kutip sedikit dari apa yang ditulis oleh Buya terjadi Pemilihan Umum, orang menyebut-nyebut kembali hal yang telah lalu sebagai alat kampanye, yaitu nama “Wahabi”. Ada yang mengatakan bahwa Masyumi itu adalah Wahabi, karena itu jangan pilih orang Masyumi. Pihak komunis pernah ikut-serta pula menyebut-nyebut Wahabi dan mengatakan bahwa Wahabi itu dahulu pernah datang ke Sumatera. Dan orang-orang Sumatera yang memperjuangkan Islam di tanah Jawa ini berasal dari keturunan kaum sejak abad kedelapan belas, sejak gerakan Wahabi timbul di pusat tanah Arab, nama Wahabi itu telah menggegerkan dunia. Kerajaan Turki yang sedang berkuasa takut kepada Wahabi. Karena Wahabi adalah permulaan kebangkitan bangsa Arab, sesudah jatuh pamornya akibat serangan bangsa Mongol dan Tartar ke Baghdad. Dan Wahabi pun ditakuti oleh bangsa-bangsa penjajah, karena apabila dia masuk ke suatu negeri, dia akan membukakan mata penduduknya untuk menentang penjajahan. Karena paham Wahabi meneguhkan kembali ajaran Tauhid yang murni, menghapuskan segala sesuatu yang akan membawa kepada syirik. Disebabkan hal itu timbullah perasaan bahwa tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah. Wahabi menentang keras sikap Jumud, yaitu kebekuan dalam memahami agama. Orang harus kembali kepada Al-Qur`an dan ini timbul bersamaan dengan timbulnya kebangkitan revolusi Prancis di Eropa. Dan pada masa itu juga “infiltrasi” dari gerakan ini telah masuk ke tanah Jawa. Pada tahun 1788 di zaman pemerintahan Paku Buwono IV, yang lebih terkenal dengan gelaran “Sunan Bagus”, beberapa orang penganut paham Wahabi telah datang ke tanah Jawa dan menyiarkan ajarannya di negeri ini. Bukan saja mereka itu masuk ke Solo dan Yogya, tetapi mereka meneruskan juga penyiaran pahamnya di Cirebon, Bantam dan Madura. Mereka mendapat sambutan baik karena sudah jelas anti terhadap Bagus sendiri pun tertarik dengan ajaran kaum Wahabi. Pemerintah Belanda mendesak agar orang-orang Wahabi itu diserahkan kepadanya. Pemerintah Belanda cukup tahu apa akibatnya bagi penjajahannya jika paham Wahabi ini dikenal oleh ketika itu usaha memperkokoh penjajahan belum lagi selesai. Mulanya Sunan tidak mau menyerahkan mereka. Tetapi mengingat akibat-akibatnya bagi Kerajaan-kerajaan Jawa, maka ahli-ahli kerajaan memberi saran kepada Sunan supaya orang-orang Wahabi itu diserahkan saja kepada Belanda. Lantaran desakan itu, maka mereka pun ditangkap dan diserahkan kepada Belanda. Oleh Belanda, mereka pun diusir kembali ke tanah di tahun 1801, artinya 12 tahun kemudian, kaum Wahabi datang lagi. Sekarang bukan lagi orang Arab, melainkan anak Indonesia sendiri, yaitu anak Minangkabau Haji Miskin Pandai Sikat Agam, Haji Abdurrahman Piabang Lubuk Limapuluh Koto, dan Haji Mohammad Haris Tuanku Lintau Luhak Tanah Datar.Mereka menyiarkan ajarannya di Luhak Agam Bukittinggi dan memperoleh banyak murid serta pengikut. Di antara murid mereka ialah Tuanku Nan Renceh Kamang, Tuanku Samik Empat Angkat. Akhirnya gerakan tersebut meluas dan melebar, sehingga terbentuklah “Kaum Paderi” yang terkenal. Di antara mereka ialah Tuanku Imam Bonjol. Maka terjadilah “Perang Paderi” yang terkenal itu. Tiga puluh tujuh tahun lamanya mereka melawan penjajahan pada abad kedelapan belas dan sembilan belas gerakan Wahabi dapat dipatahkan, pertama orang-orang Wahabi dapat diusir dari Jawa, yang kedua dapat dikalahkan dengan kekuatan senjata, namun di awal abad kedua puluh mereka muncul lagi!Di Minangkabau timbullah gerakan yang dinamai “Kaum Muda”. Di Jawa datanglah KH A. Dahlan dan Syekh Ahmad Soorkati. KH A. Dahlan mendirikan “Muhammadiyah”. Syekh Ahmad Soorkati dapat membangun semangat baru di kalangan orang-orang Arab. Ketika dia mulai datang, orang Arab belum pecah menjadi dua, yaitu Ar-Rabithah Alawiyah dan Al-Irsyad. Bahkan yang mendatangkan Syekh itu kemari adalah dari kalangan yang kemudian membentuk Ar-Rabithah dari kalangan Islam sendiri, pertama ialah Kerajaan Turki. Kedua Kerajaan Syarif di Mekkah, ketiga Kerajaan Mesir. Ulama-ulama pengambil muka mengarang buku-buku untuk “mengafirkan” Wahabi. Bahkan ada di kalangan Ulama itu yang sampai hati mengarang buku mengatakan bahwa Muhammad bin Abdul Wahab pendiri paham ini adalah keturunan Musailamah Al Kadzab!Pembangunan Wahabi pada umumnya adalah bermazhab Hanbali, tetapi paham itu juga dianut oleh pengikut Mazhab Syafi’i, sebagaimana kaum Wahabi Minangkabau. Dan juga penganut Mazhab Hanafi, sebagaimana kaum Wahabi di “Wahabi” dijadikan alat kembali oleh beberapa golongan tertentu untuk menekan semangat kesadaran Islam di Indonesia yang bukannya surut ke belakang, tapi justru kian maju dan tersiar. Kebanyakan orang Islam yang tidak tahu saat ini, yang mereka benci bukan lagi AJARAN Wahabi, melainkan NAMA Sukarno dalam “Surat-Surat dari Endeh”nya terlihat bahwa pahamnya dalam ber-Islam adalah banyak mengandung anasir komunis Indonesia telah mencoba menimbulkan sentiment Ummat Islam dengan membangkitkan nama Wahabi. Padahal ketika terdengar kemenangan gilang-gemilang yang dicapai oleh Raja Wahabi Ibnu Sa'ud, yang mengusir kekuasaan keluarga Syarif dari Mekkah, umat Islam mengadakan Kongres Besar di Surabaya dan mengetok kawat mengucapkan selamat atas kemenangan itu 1925, sampai mengutus dua orang pemimpin Islam dari Jawa ke Mekkah, yaitu HOS Cokroaminoto dan KH Mas Mansur. Dan Haji Agus Salim datang lagi ke Mekkah tahun tahun 1925 dan tahun 1926 itu belum lama, baru lima puluh tahun lebih saja, maka masih banyak orang yang dapat mengenang bagaimana hebatnya reaksi pada waktu itu, termasuk dari pemerintah penjajahan, walau dari Umat Islam sendiri ada yang ikut benci kepada Wahabi karena hebatnya propaganda Kerajaan Turki dan Ulama-ulama pengikut pemilihan umum yang pertama sudah selesai. Mungkin menyebut-nyebut “Wahabi” dan membusuk-busukkannya akan disimpan dahulu untuk pemilihan umum yang akan datang. Dan mungkin juga propaganda ini masuk ke dalam hati orang, sehingga gambar-gambar “Figur Nasional” seperti Tuanku Imam Bonjol dan KH A. Dahlan diturunkan dari dinding. Dan mungkin perkumpulan-perkumpulan yang memang nyata kemasukan paham Wahabi seperti Muhammadiyah, Al-Irsyad, Persis dan lain-lain diminta supaya dibubarkan orang-orang yang mengungkit-ungkit bahwa pemuka-pemuka Islam dari Sumatera yang datang memperjuangkan Islam di Tanah Jawa ini adalah penganut atau keturunan kaum Wahabi.. kepada mereka, orang-orang dari Sumatera itu mengucapkan banyak-banyak terima kasih! Sebab kepada mereka diberikan kehormatan yang begitu besar!Sungguh pun demikian, paham Wahabi bukanlah paham yang dipaksakan oleh Muslimin, baik mereka Wahabi atau tidak. Dan masih banyak yang tidak menganut paham ini di kalangan Masyumi. Tetapi pokok perjuangan Islam, yaitu hanya takut semata-mata kepada Allah dan anti kepada segala macam penjajahan, termasuk Komunis, adalah anutan dari mereka bersama! -Dikutip dari eBook "Dari Perbendaharaan Lama" oleh Prof. Dr. HAMKA. Penerbit Pustaka Panji Mas, Jakarta, 1982. Ditulis ulang dengan sedikit perubahan tata-bahasa dan tanda baca, menyesuaikan dengan ejaan yang berlaku sekarang, walaupun banyak juga yang saya biarkan apa adanya. Komentarabukhansasalma16 Juli 2012 - 140725AWAM SAY11 November 2012 - 104347Wildan12 November 2012 - 082054aL12 November 2012 - 085618Aisha12 November 2012 - 113935sholihin08 Desember 2012 - 203654sholihin08 Desember 2012 - 204054popolidia10 Desember 2012 - 105341Rijal13 Desember 2012 - 095041Rijal13 Desember 2012 - 095808aL13 Desember 2012 - 114551riyad23 Desember 2012 - 100219aL23 Desember 2012 - 102642romi04 Januari 2013 - 065506aL05 Januari 2013 - 152708ika candra08 Januari 2013 - 102719syarofie12 Maret 2013 - 102855kata mutiara21 Maret 2013 - 150422saprool30 Maret 2013 - 173559rody05 Mei 2013 - 075356mukhlisin16 Mei 2013 - 194628mukhlisin16 Mei 2013 - 195441abu syarif20 Mei 2013 - 093330aL20 Mei 2013 - 155359abu syarif21 Mei 2013 - 084902abu syarif21 Mei 2013 - 085325aL21 Mei 2013 - 090932abu syarif22 Mei 2013 - 141322aL22 Mei 2013 - 142403abu syarif25 Mei 2013 - 120347aL25 Mei 2013 - 125423abu syarif27 Mei 2013 - 132002aL27 Mei 2013 - 133406abu syarif27 Mei 2013 - 134940aL27 Mei 2013 - 135928eran28 Mei 2013 - 020853top30 Mei 2013 - 070712aL04 Juni 2013 - 181143abu syarif10 Juni 2013 - 095512indra16 Juni 2013 - 223927mohamad wahyudi14 Juli 2013 - 014043jaya25 Agustus 2013 - 170334Nunung21 September 2013 - 074911Firzal Akbar22 September 2013 - 235546rony mokonx29 September 2013 - 122422Dzaky12 November 2013 - 074634Adrizal15 November 2013 - 184217ikwan04 Januari 2014 - 194514aL04 Januari 2014 - 205904satya04 Maret 2014 - 193900hasyim31 Maret 2014 - 112348Koerniawan10 September 2014 - 175110ahmad munawir, Oktober 2014 - 060020abu fatwa24 Februari 2015 - 221227abu fatwa24 Februari 2015 - 221452DP17 Maret 2015 - 110116koys23 Maret 2015 - 100349koys23 Maret 2015 - 102031carloswan05 April 2015 - 212658opikk12 Juli 2015 - 125806Orang Awam11 Agustus 2015 - 162427ali03 Oktober 2015 - 102413eko18 Oktober 2015 - 021247bupit pherlia29 Desember 2015 - 211947Hamba Alloh yg merin12 Januari 2016 - 230409abd kholidin20 Januari 2016 - 013512abdul muin26 Februari 2016 - 214721Abu Fathin27 Februari 2016 - 222727ilham18 Oktober 2016 - 060805Rahmat19 Februari 2017 - 210328rifki20 Maret 2017 - 051410Rizky22 November 2018 - 211214 Seniman tanpa anugerah bukanlah apa-apa. Tapi, anugerah tanpa kerja juga bukan apa-apa.Emile Zola You can syndicate my articles using RSS.
3 Oktober 2011 Seputar Wahabi Tokoh Wahabi Disini saya akan membeberkan nama tokoh-tokoh Wahabi luar Indonesia diantaranya adalah 1. Muhammad bin Abdul Wahab 2. Ibnu Baz 3. Ibnu Utsaimin 4. Ibnu Fauzan 5. Muhammad Nashiruddin Al-Albani-Yordania 6. Syeikh Rabi Al-Madhkali, Madinah 7. Syekh Muqbil Al-Wadi’i, Yaman 8. Dan tentu masih banyak tokoh-tokoh yang lainnya namun tokoh-tokoh yang disebutkan tadi dapat dikatakan sebagai sumber inspirasi utama gerakan ini. Dan jika dikerucutkan lebih jauh maka Syeikh Rabi’i Al-Madhkhali Madinah dan Syekh Muqbil Al-Wadi;i Yaman secara lebih khusus banyak berperan dalam pembentukan karakter gerakan wahabi di Indonesia. Maka berhati-hatilah wahai muslimin jangan terperdaya dengan buku-buku karangan mereka. Maka kalian akan terbawa menjadi WAHABIYYIN. Na udzubillah!
70 Tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal dan Sering Membuat gaduh di media sosial. Seiring dengan perkembangan ajaran Wahabi, tentunya sangat berpengaruh kepada negara-negara Muslim di dunia salah satunya Indonesia. Tak sedikit orang yang telah terpengaruh ajaran Wahabi yang sudah lama tersebar di negara Arab Saudi. Sebenarnya, secara umum ulama Wahabi atau Salafi yaitu ulama yang kini berdomisili di negara Saudi Arabia dengan menduduki posisi dari jabatan resmi, baik di Universitas-Universitas yang ada di Arab Saudi misalnya Universitas Ibnu Saud, Universitas Islam Madinah, dan sebagainya, atau bahkan di Kerajaan. Wahabi Indonesia Adanya Tokoh Wahabi Indonesia dan pemikirannya sendiri tentunya berasal dari buku-buku yang telah dituliskan oleh para ulama Wahabi di Arab Saudi. Maka dari itu, para ulama maupun santri di Indonesia wajib mengetahui supaya tak salah untuk mengutip berbagai pendapat ulama Wahabi tersebut, entah itu dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Indonesia. Sebab kini ada banyak sekali buku-buku para ulama Wahabi yang sudah diterbitkan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Ciri Pokok Dari Ajaran Wahabi / Salafi Adapun hal tersebut tentunya harus diwaspadai agar kita tidak melenceng ke dalam ajaran agama Islam yang sesungguhnya, dan tidak asal mengikuti suatu ajaran tertentu. Apalagi ajaran tersebut berbeda jauh dengan apa yang sudah diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah SAW. Beberapa tokoh Gerakan Wahabi Indonesia sendiri meliputi Fauzan Al Anshari, Hartono A Jaiz, Yazid Jawas, Ynahar Ilyas dan lain sebagainya. Untuk mengetahui apakah seseorang termasuk ulama dari ajaran Wahabi, berikut ini ciri khas dari ulama Wahabi yang perlu kita ketahui Fatwa dari para ulama ajaran Wahabi/Salafi memiliki tema sentral atau kata kunci yang berkisar antara kufur, bid’ah, syirik, dan Syiah rafidlah pada kelompok Muslim atau Islam yang lain yang tak sejalan dengan mereka. Maka kita seringkali menjumpai salah satu di antara 4 kata tadi pada setiap fatwa yang mereka ucapkan. Ketika memberi fatwa, maka tokoh utama dari para ulama Wahabi langsung beristihad dengan mengutip hadis dan ayat yang mendukungnya. Bisa juga ketika mengutip fatwa dari ulama, maka mereka pun cenderung akan mengutip fatwa yang berasal dari Ibnul Qayyim atau Ibnu Taimiyah. Dengan begitu mereka pun membuat fatwa lalu dijadikan dalil kepada para pengikut ajaran Wahabi. Dalam artian lain, di mana pengikut ajaran Wahabi ini hanya mau untuk bertaklid buta terhadap ulama Wahabi. Ulama atau tokoh Wahabi salafi di level kedua urutan ke bawah biasanya menjadikan fatwa dari tokoh salafi yang ada di level pertama untuk dijadikan rujukan utama. Kalaupun tidak, memberikan fatwa segaris dengan tokoh atau ulama Wahabi yang ada di level pertama. Tokoh atau ulama Wahabi salafi biasanya tidak menyukai atau jarang sekali mengutip para pendapat dari para ulama salaf, contohnya ulama madzhab empat dan lainnya terkecuali dari madzhab hanbali sebagai tempat rujukan mereka untuk bidang ilmu fiqih meskipun tak mereka akui dengan jelas. Adapun hanya pendapat dari Ibnul Qayyim dan Ibnu Taimiyah yang biasanya sering dikutip pada pendapat ulama yang ada di atas tokoh Wahabi Muhammad Ibnu Abdil Wahhab terutama pada bidang aqidah. Menurut pendapat ulama Wahabi yang terkenal dengan ajaran sesatnya itu, dimana perayaan agama Islam yang hanya boleh dilakukan yaitu Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha. Sementara perayaan seperti peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid Rasulullah SA, serta tahun baru Islam mereka anggap bid’ah dan haram. Organisasi atau gerakan Islam yang ada di luar Wahabi maupun yang tak segaris sesuai aturan ideologi atau manhaj maka akan memperoleh label kufur, syirik maupun bid’ah. Semua lulusan dari Universitas di Arab Saudi beserta afiliasinya yaitu kader dari Wahabi Salafi. Para aktivis atau pengikut Wahabi biasanya tak mau mengikut pendapat dari ulama salaf juga khalaf, namun mereka akan bersenang hati mengikuti pendapat dari fatwa para ulama Wahabi Salafi itu sendiri. Ini 70 Besar Daftar Ustadz / Tokoh Wahabi Indonesia yang Kerap Membid'ahkan Amaliah Kaum Muslimin di Seluruh Dunia Mohon Perhatian para Kaum Muslimin / Muslimat Seluruhnya dimanapun anda berada!! Waspadalah terhadap para ustad-ustadz Tokoh Wahabi Indonesia dibawah ini. Semua Aswaja telah sepakat, bahwa ajaran mereka disebut dengan ahlul takfiri, suka mentakfirkan kaum muslimin lainnya yang bukan dari kelompoknya. Ini berdasarkan kutipan dari situs Selain 70 Nama berikut ini, Tentu Masih ada yang belum masuk List, Kerja keras anda sangat berharga dalam membendung aliran sesat ini. Ok!! Berikut nama-nama 70 Tokoh Wahabi Indonesia 1. Ust. Abdul Hakim Abdat 2. Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawwas 3. Ust. Zainal Abidin Syamsudin 8. Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawiy 10. Ust. Aunur Rofiq Ghufron 12. Ust. Rifky Jafar Thalib 15. Ust. Abu Zubeir al-Hawary 16. Ust. Maududi Abdullah 21. Ust. Yusuf Utsman Baisa 22. Ust. Ali Ahmad Padang 23. Ust. Muhammad Elvy Sjam 26. Ust. Ahmas Fais majalah assunnah 28. Ust. Abu Umar Basyir Al Maidany 29. Ust. Abu Salma Alatsary shigor lulusan ITS 30. Ust. Asmuji Muhayat Lc 31. Ust. Muhammad Wujud Arbain 32. Ust. Agus Hasan Basary Lc MAg Malang 33. Ust. Abdullah Sholeh Hadrami Malang 34. Ust. Ainul Riza Malang 35. Ust. Abu Khaleed Subang 36. Ust. Abu Saad Muh Nurhuda Jogja 37. Ust. Zaid Susanto Jogja 38. Ust. Afifi Abdul Wadud Jogja 39. Ust. Abdullah Roy Madinah 40. Ust. Ahmad Zainuddin Banjarmasin 42. Ust. Muhammad Nuzul Dzikri Jakarta 43. Ust. Syafiq Reza Basalamah 44. Ust. Khalid Basalamah 46. Ust. Munzir situmorang 50. Ust. Habib Salim Muhdor 52. Ust. dr. Raehanul barehan 54. Ust. Muhammad abdu tuasikal 58. Ust. Andy bangkit Jepang 59. Ust. Muhammad abdurrahaman al amiry 61. Ust. Abdurrahman Ayyub 63. Ust. Husein mubarok Ruqyah Syar'iyyah 65. Ust. Dony Arif Wibowo Abul Jauza 66. Ust. Fadlan fahamsyah 67. Ust. Muflih Safitra Balikpapan 68. Ust. La Ode Abu Hanafi dan Musa Hafidz Cilik Indonesia 69. Ust. Abu Dzar Palembang 70. Ust. Abdurrahman Yusak Palembang Itulah 70 Tokoh Wahabi Indonesia dan Ciri Khas Tokoh Wahabi/Salafi. Maka dari itu, ketika kita tengah membaca sebuah kitab, buku ataupun di internet, maka tak akan sulit untuk membedakan mana fatwa ulama yang non Wahabi dan mana fatwa ulama Wahabi. Di samping itu, Anda juga mengetahui mana tokoh Wahabi Indonesia yang terkenal sesuai yang telah disebutkan di atas! Kutipan dari
Pada awal abad ke-19 M, gerakan Wahabi yang berkembang pesat di Arab Saudi mulai melemah. Adalah Sultan Mahmud II 1785-1839 M, Sultan Kerajaan Turki Utsmani yang memerintahkan kepada Muhammad Ali, penguasa Turki Utsmani di daerah taklukan, untuk merebut Makkah dan Madinah dari tangan kaum Wahabi. Pada 1813 M, ekspedisi tersebut membuahkan Ensiklopedi Islam, meski sempat melemah di Arab Saudi, ajaran Wahabi justru telah tersebar luas ke berbagai negara seperti India, Sudan, Libya serta ke Indonesia. Penyebaran aliran Wahabi ke wilayah Nusantara dibawa oleh para haji yang baru pulang menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Salah satunya melalui kaum Padri di Minangkabau yang dikembangkan tiga tokoh. Guru Besar Ilmu Sejarah Pemikiran Politik Islam pada Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, Abd A’la, dalam pidato ilmiahnya mengungkapkan, ketiga tokoh yang tertarik dengan ajaran Wahabi itu adalah Haji Miskin dari Luhak Agam, Haji Abdur Rahman dari Piobang, bagian dari Luhak Limah Puluh Kota, dan Haji Muhammad Arief dari Sumanik, Batusangkar.''Sekembali dari Tanah Suci antara tahun 1803 dan 1804, Haji Miskin membawa ide bahwa perubahan total dalam masyarakat Minangkabau yang dalam anggapannya tidak sesuai dengan ajaran Alquran harus dilakukan melalui kekuatan sebagaimana dilakukan kaum Wahabi di Arab,'' tutur Prof A' prinsip, kata Prof A'la, ide itu juga diamini oleh dua Haji yang lain. Sejak saat itu, gerakan kaum Padri mulai berusaha menancapkan pengaruhnya di berbagai daerah Minangkabau. Menurut dia, dalam upaya melakukan perubahan radikal, gagasan-gagasan tiga Haji itu mendapat tantangan keras dari guru-guru Tarekat Syattariyah.